Sebagai tindak lanjut kegiatan Sosialisasi dan Bimtek PJAS yang diselenggarakan BPOM Provinsi Jawa Tengah di Hotel Wujil Ungaran pada Kamis–Jumat, 18–19 Juli 2024, MAN 2 Semarang mengadakan Sosialisasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) kepada peserta didik kelas X, XI, dan XII di ruang rapat. Kegiatan ini diisi oleh tim Keamanan Pangan Madrasah. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk melaksanakan program keamanan pangan jajanan di madrasah.
Kepala MAN 2 Semarang, H. Muhammad Imam Mursid, S.Ag., S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa Pangan Jajanan Anak Sekolah harus diawasi dan dipantau terus karena sekarang banyak yang kurang sehat untuk dikonsumsi .
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini di antaranya adalah tentang gizi dan lima kunci keamanan pangan, yakni 1) kenali pangan aman, 2) beli pangan yang aman, 3) simpan pangan yang aman, 4) baca label dengan saksama, 5) catat atau laporkan temuan.
Pada kegiatan Sosialisasi PJAS ini peserta didik diberi materi pengenalan pangan yang sehat dan zat gizi yang dibutuhkan tubuh; penakaran konsumsi gula, garam dan lemak yang sesuai aturan; dan pemilihan makanan kemasan yang aman.
Dengan sosialisasi ini, peserta didik MAN 2 Semarang diharapkan dapat memperoleh akses informasi keamanan pangan yang valid agar pengetahuan dan pemahaman terhadap pangan meningkat. Selanjutnya, peserta didik dapat lebih selektif dalam memilih dan memilah jajanan di sekolah yang aman dan sehat.
(NA)
1
Aug 2024
12
12 komentar
Eva masayu natasya, Saturday, 3 Aug 2024
MasyaAllah Tabarakallah🥰
emita rizkiando, Saturday, 3 Aug 2024
masyaallah😻
Desiana, Saturday, 3 Aug 2024
makanan dikantin man 2 semarang sekarang sudah terjamin higienis
fatma Amalia, Saturday, 3 Aug 2024
dengan berita ini saya akan lebih berhati hati dalam memilih makanan dan membeli makanan
Dewii, Saturday, 3 Aug 2024
MasyaAllah
Fery andani, Saturday, 3 Aug 2024
JOSS. saya sangat senang mendapatkan informasi spt ini.
Eka Setyaningrum, Saturday, 3 Aug 2024
Lebih berhati hati lagi untuk memilih makanan
Tiwi, Saturday, 3 Aug 2024
Kami jadi tau makanan mana yang menyehatkan dan berhati-hati dalam memilih makanan
Gressya Aprilia Maulida, Saturday, 3 Aug 2024
sekarang bisa lebih selektif dalam memilih dan memilah jajanan yang aman dan sehat
Ahmat rifai, Saturday, 3 Aug 2024
semoga anak didik bisa lebih berhati-hati dalam memilih pangan dan jajan
Daffa, Saturday, 3 Aug 2024
Dengan diadakannya program sosialisasi ini semua orang akan tau mengenai pangan yang sehat,aman.ini akan menjadi sesuatu yang bermanfaat sekali terkhusus untuk siswa man 2 Semarang
Dimas nasuka, Tuesday, 6 Aug 2024
secara substantif sejalan dengan definisi ketahanan pangan dari FAO yang menyatakan bahwa ketahanan pangan sebagai suatu kondisi dimana setiap orang sepanjang waktu, baik fisik maupun ekonomi, memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari sesuai preferensinya.
Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilisasi nasional yang dapat meruntuhkan Pemerintah yang sedang berkuasa. Pengalaman telah membuktikan kepada kita bahwa gangguan pada ketahanan seperti kenaikan harga beras pada waktu krisis moneter, dapat memicu kerawanan sosial yang membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional. Untuk itulah, tidak salah apabila Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat, baik dari produksi dalam negeri maupun dengan tambahan impor. Pemenuhan kebutuhan pangan dan menjaga ketahanan pangan menjadi semakin penting bagi Indonesia karena jumlah penduduknya sangat besar dengan cakupan geografis yang luas dan tersebar. Indonesia memerlukan pangan dalam jumlah mencukupi dan tersebar, yang memenuhi kriteria konsumsi maupun logistik; yang mudah diakses oleh setiap orang; dan diyakini bahwa esok masih ada pangan buat rakyat.
Ketahanan pangan kita tidak lepas dari sifat produksi komoditi pangan itu sendiri yang musiman dan berfluktuasi karena sangat mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca. Perilaku produksi yang sangat dipengaruhi iklim tersebut sangat mempengaruhi ketersediaan pangan nasional. Kalau perilaku produksi yang rentan terhadap perubahan iklim tersebut tidak dilengkapi dengan kebijakan pangan yang tangguh maka akan sangat merugikan, baik untuk produsen maupun konsumen, khususnya produsen berskala produksi kecil dan konsumen berpendapatan rendah. Karakteristik komoditi pangan yang mudah rusak, lahan produksi petani yang terbatas; sarana dan prasarana pendukung pertanian yang kurang memadai dan lemahnya penanganan panen dan pasca panen mendorong Pemerintah untuk melakukan intervensi dengan mewujudkan kebijakan ketahanan pangan.
Permasalahan yang muncul lainnya di dalam distribusi. Stok pangan yang tersedia sebagian besar di daerah produksi harus didistribusikan antar daerah/antar pulau. Namun tidak jarang sarana dan prasaran distribusi masih terbatas dan kadang lebih mahal daripada distribusi dari luar negeri (kasus pengiriman sapi dari Nusa Tenggara ke Jakarta yang lebih mahal daripada dari Australia ke Jakarta; atau biaya pengiriman beras dari Surabaya ke Medan yang lebih mahal dari pada pengiriman dari Vietnam ke Jakarta).
Dari sisi tataniaga, sudah menjadi rahasia umum akan panjangnya rantai pasokan yang mengakibatkan perbedaan harga tingkat produsen dan konsumen yang cukup besar dengan penguasaan perdagangan pangan pada kelompok tertentu (monopoli, kartel dan oligopoli). Sedangkan dari sisi konsumsi, pangan merupakan pengeluaran terbesar bagi rumah tangga (di atas 50% dari jumlah pengeluaran). Yang disayangkan adalah fenomena substitusi pangan pokok dari pangan lokal ke bahan pangan impor.
Dengan pertimbangan permasalahan pangan tersebut di atas maka kebijaksanaan pangan nasional harus dapat mengakomodasikan dan menyeimbangkan antara aspek penawaran/produksi dan permintaan. Pengelolaan kedua aspek tersebut harus mampu mewujudkan ketahanan pangan nasional yang tangguh menghadapi segala gejolak. Pengelolaannya harus dilakukan dengan optimal mengingat kedua aspek tersebut dapat tidak sejalan atau bertolak belakang