Sabtu 25 November 2023 dilaksanakan upacara peringatan hari guru yang dipimpin langsung kepala MAN 2 Semarang H. Muhammad Imam Mursid S.Ag., S.Pd., M.Pd yang menyinggung siapakah guru, ayat yang mengutamakan guru dan pentingnya guru oleh kaisar jepang saat di bom atom oleh amerika. Ayat dan sejarah jepang yang dimaksud kepala madrasah H. Muhammad Imam Mursid S.Ag., S.Pd., M.Pd yaitu Yarfa’illahi ladziina amanu minkum walladzina uthul ‘ilma darojah…”- yang artinya: “… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
Sang Pencipta Alam jagad ini bahkan telah memberikan jaminan untuk meninggikan derajad kepada hambaNya yang BERIMAN dan BERILMU. Garansi ini tidak diberikan kepada orang yang Kaya Raya, orang yang memiliki Jabatan tinggi, Orang yang Cantik/ Tampan dan atau orang terkenal. Namun hanya diberikan kepada orang BERIMAN dan BERILMU. Itulah mengapa sering kita lihat di berita ada banyak kasus orang tampan dan cantik tanpa iman yg terhina hidupnya hingga harus masuk penjara karena perilakunya mungkin mengkonsumsi Narkoba atau kasus prostitusi, ada juga jutaan kasus Korupsi yang dilakukan oleh orang kaya berjabatan tinggi tanpa iman yang akhirnya meninggal dunia dalam kehinaan, tidak sedikit juga kisah di sekitar kita orang orang lemah yang terpaksa miskin karena tidak berpendidikan, karena tidak berilmu.
Kondisi Jepang pasca bom atom sungguh sangat memprihatinkan. Sejarah bom atom Hiroshima dan Nagasaki membuat dunia tercengang. Di saat keadaan negara sudah sedemikian hancurnya, bukannya bertanya tentang berapa tantara yang tersisa, kaisar Hirohito justru menanyakan berapa jumlah guru yang tersisa saat pertama kali mendengar negaranya telah luluh lantak oleh bom nuklir yang dijatuhkan tantara Amerika Serikat itu. Pada awalnya para jenderal menjawab dengan tegas kepada Kaisar bahwa mereka mampu menyelamatkan dan melindungi Kaisar tanpa bantuan guru.
Mereka heran mengapa sang kaisar justru mempertanyakan tentang guru alih-alih kondisi kemiliteran mereka. Kemudian Kaisar Hirohito menjelaskan kepada mereka bahwa Jepang telah jatuh dan hal itu dikarena karena mereka tidak belajar. Jepang memang kuat dari segi persenjataan dan strategi perang. Tapi nyatanya mereka tidak mengetahui bagaimana cara membuat bom yang dahsyat seperti yang telah membumi hanguskan kota Hiroshima dan Nagasaki. Kaisar berpendapat kalau mereka semua tidak dapat belajar, bagaimana mungkin mereka akan mengejar ketertinggalan mereka dan bangkit lagi dari keadaan ini. Begitu utamanya guru untuk kemajuan bangsa, semoga kehidupan guru semakin sejahtera.
Dikutip dari berbagai sumber