Apel Halal Bihalal

Rabu 17 April 2024, pukul 7.00 dilaksanakan Apel halal bihalal di lapangan MAN 2 Semarang, kegiatan diawali dengan ikrar santri meminta maaf segala kesalahan kepada kepala madrasah, bapak ibu guru dan karyawan MAN 2 Semarang. bapak kepala madrasah H. Muhammad Imam Mursid S.Ag., S.Pd., M.Pd selaku pembina memberikan tanggapan terhadap ikrar santri bahwa saling memaafkan memang suatu kewajiban agar dapat menghapus dosa sesama manusia, manusia hanya bisa menghapus dosa kepada tuhannya dengan berdoa, tetapi dengan manusia harus dengan saling memaafkan. Selain itu dihari idul fitri, yang artinya kembali suci yang sulit adalah menjaga tetap suci tidak mengulangi kesalahan dan menjaga prilaku sebagaimana yang telah diterapkan di bulan ramadan beliau menambahkan. Selain itu bapak kepala juga mengingatkan akan tugas kelas XII yang belum agar segera diselesaikan agar tidak ada kendala dalam menuntaskan administrasi sekolah sehingga tidak terjadi hal yang fatal atau tidak diinginkan.

Bagi masyarakat Indonesia, halal bihalal Idul Fitri sudah menjadi tradisi yang dilakukan setelah momen puasa Ramadan. Umumnya, halal bihalal dilaksanakan masih dalam bulan Syawal, baik itu seminggu setelah Idul Fitri, setengah bulan, ataupun di akhir bulan Syawal. Arti dan Makna Halal BihalalMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti halal bihalal merujuk pada silaturahmi untuk bermaaf-maafan pada Lebaran (setelah menunaikan puasa Ramadan), yang dilakukan sekelompok orang. Istilah keagamaan ini menjadi fenomena budaya yang hanya ditemukan di kalangan masyarakat Indonesia. Biasanya, halal bihalal diselenggarakan di rumah, aula, ataupun auditorium.

Dalam situasi agak formal, hal-hal yang dilakukan saat halal bihalal di antaranya: Diperingati dengan kumpul bersama, Tausiyah dari ustaz atau ustazah, Pengajian Diakhiri dengan saling maaf-maafan. Tujuan dari halal bihalal adalah menjadi momen untuk saling memaafkan, menciptakan keharmonisan, mempererat silaturahmi, dan berbuat baik. Substansi halal bihalal jika dihakikatkan Idul Fitri, sehingga membuat semakin banyak orang yang mengulurkan tangan dan melapangkan dada dengan memaafkan.

dikutip dari berbagai sumber